Nenek Hilang Tersesat 2 Hari

Jojogan, 20 Februari 2020, Nenek yang berusia kurang lebih 80 tahun hilang, menurut keterangan dari keluarga yang bersangkutan, nenek yang lebih akrab disapa Biung Nadi, adalah merupakan nenek yang saat ini berusia kurang lebih 80 tahun, kegiatan sehari-harinya merupakan nenek yang cukup sehat dan masih memiliki susunan tulang yang kokoh, sehingga sering kali melakukan kegiatan ke ladang untuk membantu mengelola pertanian keluarganya.

Ketika itu hari kamis 20 Februari 2020 pagi sekitar pukul 07.00 WIB biung Nadi memulai aktifitas biasanya ke ladang untuk memantau hasil pertaniannya, pagi itu keadaan gerimis rintik-rintik hingga siang hari, gerimis yang rintik itu tidak menghalangi biung Nadi untuk tetap menjalankan aktifitasnya ke ladang, beliau mengelola pertaniannya yang berada di kaki bukit banowati sekitar 2-3 KM atau 1-2 Jam perjalanan dari permukiman warga.

Diusianya yang tidak lagi muda, serta daya ingat yang mulai sedikit kabur yang di perkirakan menjadi faktor Biung Nadi tersesat di hutan, dari pagi hingga sore tiba beliau tidak kunjung pulang kerumah dari ladang pertaniannya, keluargapun cemas dan meminta bantuan dari warga untuk dapat membantu mencarikan biung nadi yang tidak kunjung pulang.

Pemerintah Desa dan Relawan

Hingga malam tiba beberapa warga melakukan pencarian di sekitar ladang pertanian keluarga tersebut, namun al hasil belum juga ditemukan, kejadian ini mendapatkan respon dari Pemerintah Desa Jojogan serta menindaklanjuti dan memfasilitasi beberapa organisasi relawan untuk membantu mencarikan Biung Nadi, pencarian berlangsung cukup alot karena keadaan cuaca yang lembab akitab hujan, serta malam hari yang membatasi pandangan para relawan dalam mencari keberadaan Biung Nadi.

Hingga pagi hari pukul 03.00 pencarian diberhentikan karena keadaan relawan yang mulai lelah dan membahayakan para pencari sehingga terpaksa pencarian di berhentikan dan dilanjutkan pagi harinya, pencarian dilanjutkan kembali Jum’at 20 Februari 2020 dengan melibatkan warga dan relawan untuk mencarinya, pencarian menyisir kearah 2 Km menuju kebarat karena dikabarkan ada tanda-tanda yang mengarah kebarat dari lokasi titik 0, siang harinya pencarian juga di jeda karena relawan dan warga harus melaksanakan sholat jum’at.

Setelah sholat jum’at usai warga desa Majalangu (Dk. Bungkus) di gegerkan dengan pakaian yang dikenakan Biung Nadi berada di sungai, kemudian warga yang melihat baju tersebut melaporkan kepada Pemerintah Desa Jojogan untuk dapat di tindak lanjuti, setelah Pemerintah Desa dan beberapa relawan menuju ke sungai yang dikabarkan oleh warga Majalangu tersebut, terdapat Biung Nadi yang sedang mandi disungai, seketika itu juga langsung dijemput dan dibawa pulang bersama dengan Pemerintah Desa dan relawan.

Penanganan Biung Nadi di Puskesmas Watukumpul

Karena kondisi hampir 2 hari di hutan dan entah makan atau tidak keadaan biung nadi pucat dan hampir mengalami hypoteramia karena kedinginan, melihat kondisi yang seperti itu Pemerintah Desa dan relawan membawa Biung Nadi untuk mendapatkan pertolongan dari Puskesmas Watukumpul, dan bersyukurnya Biung Nadi dapat di tolong dan sampai saat ini beliau masih sehat-sehat dan masih bugar setelah melalui kejadian tersesat di hutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *